Rabu, 04 Januari 2012

RSJPD Harapan Kita Tingkatkan Kualitas SDM

Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Jakarta termasuk satu dari tujuh rumah sakit di Indonesia yang diminta Kementerian Kesehatan untuk memperoleh akreditasi JCI (Joint Commision International) pada 2012.

"Akreditasi JCI untuk membuktikan bukti bahwa RSJPD Harapan Kita sudah sejajar dengan rumah sakit tingkat dunia," kata Drektur Utama RSJPD Harapan Kita dr Hananto Andriantoro, SpJP, di sela-sela peringatan HUT ke-26 RSJPD Harapan Kita di Jakarta, Minggu, (27/11).

Menurut dr. Hananto pihaknya tengah menyiapkan SDM, baik tenaga dokter, tenaga medis, dan karyawan bagian administrasi, serta divisi lainnya, untuk dapat bersaing dengan rumah sakit dari negara lainnya.

dr Hananto menjelaskan, untuk bisa bersaing dengan rumah sakit di luar negeri, terpenting adalah bagian sumber daya manusianya.
"Sedangkan untuk peralatan dan sarana lainya, kalau ada uang langsung bisa diadakan. Tapi kalau SDM, harus disiapkan jauh-jauh hari," ungkapnya.

"Sumber daya manusia dan peralatan di RSJPD Harapan Kita sudah setingkat dengan rumah sakit kelas dunia. Namun, harus diakui, RS Jantung Harapan Kita marketingnya masih lemah, sehingga masih banyak kalangan yang belum tahu kita sudah sekelas dunia," ungkapnya.

Karenanya, pengakuan Internasional ini sangat penting untuk lebih menyakinkan masyarakat dan pihak asuransi.
"Masyarakat dan lembaga asuransi harus percaya, jadi pasien tidak perlu lagi lari ke luar negeri. Cukup berobat di Indonesia. RSJPD Harapan Kita sudah setara dengan rumah sakit kelas dunia," tambah dr. Hananto.

Saat ini, lanjutnya, pegawai RSJP Harapan Kita sebanyak 1.710 orang, di antaranya terdapat tenaga dokter dan dokter spesialis sekitar 100 orang. Untuk bisa go international, pihaknya harus mengubah budaya kerja para karyawannya lebih bagus lagi.

"Harus diubah mindset mereka, bahwa bekerja harus dengan sepenuh hati dan ikhlas, dank arena Allah," kata dr. Hananto.

Saat ini, RSJPD membangun jejaring rumah sakit dan sudah membina 15 rumah sakit agar dapat menangani pasien jantung secara tepat dan aman. RS yang sudah masuk jejaring tersebut berada di Jakarta, Medan, Padang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, Surabaya, Denpasar, Manado, Aceh, Pekanbaru, Palembang dan Makassar.

"Jadi seharusnya yang datang ke pusat jantung ini pasien yang sudah berat saja dan bagi pasien-pasien yang selama ini lari ke luar negeri. Misalnya, pasien yang sudah dipasang ring, lalu mengalami diare atau batuk, bisa saja di rumah sakit di Cengkareng. Pasien jantung di daerah juga begitu, tidak semua harus dirujuk ke pusat jantung di Jakarta," tegas dr Hananto..


Bahkan untuk menyakinkan semua kalangan mulai dari masyarakat awam hingga kalangan pejabat dan pengusaha, pihaknya telah menyiapkan
"anually book - success story" yang berisi kisah sukses pasien-pasien jatung yang ditangani oleh tim RSJPD Harapan Kita.
"Buku ini harus dibaca siapa saja, termasuk menteri hingga presiden," ujar dr Hananto.

Kini, selain merealisasi program promotif dan preventif kardiovaskuler melalui jejaring rumah sakit, pihaknya juga tengah mempersiapkan tim keliling untuk mengoperasikan "mobile catch lab". Alat catch lab seberat 1.900 kilogram ini bisa digunakan untuk pemasangan ring di mana saja.


"Pertama digunakan saat berlangsungnya Sea Games di Palembang beberapa waktu lalu. Catch Lab ini untuk memberikan pelayanan yang paripurna, merata, berkualitas, dan berkeadilan."
"Tim siap bergerak seperti program Flying Doctor, bahkan bisa sampai papua asal ada pesawat Boeing 737. SDM bukan hanya dokter tetapi ada perawat dan teknisi," ungkap dr. Hananto.

Source: http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1801362/rsjpd-harapan-kita-tingkatkan-kualitas-sdm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar